ESAI
“POTENSI DAERAH UNTUK KETAHANAN PANGAN
DI KALIMANTAN TIMUR”
KELOMPOK 11
KETUA : YOGA M. PUTRA
ANGGOTA :
1. MARIO SYAMYOGA
2. PURNAMA TRI
3. KHUSNUL KHATIMAH
4. AYU FITRIYANA
5. PANE RINDAH RAHAYU
6. NOEL ROY
7. NURUL FATIMAH
DOSEN PEBIMBING: SAIDA
ZAINUROSSALAMIA
Pangan
merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat.
Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana
tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).
Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai
kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan
peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya
alam berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin
terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini tanpa mengurangi
potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang.
Sumber daya alam dapat berkelanjutan jika sumber daya
alam yang dikelola tergolong sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui tidak tergolong pada sumber daya yang
berkelanjutan karena pada periode tertentu sumber daya tersebut akan habis.
Sumber daya alam yang akan habis hanya dapat dihemat dalam penggunaannya
sehingga dapat memperpanjang umur kegunaan dari sumber daya tersebut.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan pertimbangannya tidak hanya
pada aspek ekonomi dan kesejahteraan petani, melainkan mencakup kelestarian
sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan yang terdapat di sekitarnya.
Pangan merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak
asasi yang harus dipenuhi secara bersama-sama oleh negara dan masyarakatnya.
Pangan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Salah satunya adalah kebutuhan akan
beras. Di Indonesia, beras merupakan salah satu makanan pokok. Sebenarnya, jika
ditinjau dari kondisi alam di Indonesia, negara kita termasuk negara yang kaya
akan sumber daya alam. Banyak negara luar yang datang ke Indonesia untuk
mengolah bahan mentah dari Indonesia. Kita tahu bahwa indonesia merupakan
negara yang kaya akan sumber alam. Tetapi coba kita teliti, apakah warga
indonesia sudah sejahtera? Tentu jawabannya tidak, karena masih banyak rakyat
yang tidak mendapatkan penghidupan yang layak di negara mereka sendiri.
Indonesia merupakan
salah satu negara dengan potensi untuk menjadi produsen maupun konsumen yang
besar dalam hal pangan. Stok beras nasional saat ini mencapai 1,9 juta ton.
Dengan perbandingan konsumsi masyarakat menurut BPS, masyarakat Indonesia per
orangnya mengkonsumsi 1.631 kg per minggu. Dengan stok beras Untuk mencapai
berbagai target dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan untuk
mempertahankan ketahanan pangan, diperlukan strategi dan kebijakan pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya lahan, seperti tersedianya lahan pertanian. Banyak
permasalahan yang dihadapi oleh negara ini dalam membangun kekuatan pangan
mulai dari tekanan lahan pertanian yang tidak sesuai dengan laju pertumbuhan
penduduk. Ledakan jumlah penduduk jika tidak diimbangi dengan penambahan jumlah
pangan akan menghasilkan masalah dikemudian hari. Apalagi lahan yang selalu
berkurang akibat industrialisasi lebih banyak yang hilang daripada lahan yang
dibuat.
Kalimantan timur yang
jumlah penduduknya 5.8% dari julah total penduduk Indonesia menjadi salah satu
fokus dari menteri pertanian untuk pengembangan dalam bidang pertanian. Pembangunan
di bidang pertanian ini, Pemerintah Kota Samarinda lebih menerapkan strategi
optimalisasi sumber-sumber daya pertanian melalui intensifikasi sumber daya
pertanian. Perkembangan produktivitas tanaman padi, jagung dan sayuran
sebagaimana diperhatikan diatas menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan
oleh pemerintah kota terbukti perlu ditingkatkan lagi untuk memberikan
kontribusi terhadap perkembangan jumlah produksi tanaman padi, jagung dan
sayuran di Kota Samarinda.
Ada beberapa kota yang dapat menjadi potensi
sumber pengadaan pangan salah satunya adalah kutai kartanegara. Memiliki lahan
yang luas dan dialiri sumber air dari sungai Mahakam, kota ini menjadi salah
satu potensi sebagai kota produsen padi. Kutai kartanegara sendiri sudah
menjadi penghasil beras terbesar di Kalimantan Timur. Kutai Kartanegara yang
termasuk penyumbang PBD bagi Indonesia, Kota ini dapat menggantikan sumber
kiriman beras dari luar pulau Kalimantan yang selama ini berasal dari pulau
Jawa dan Sulawesi. Jika kota ini berhasil dikembangkan menjadi salah satu
produsen padi, selanjutnya Kalimantan Timur lah yang menjadi pengirim beras
bagi dua pulau tersebut.
Ada beberapa strategi
yang diterapkan oleh pemerintah dalam pembangunan pertanian. Peran strategis
yang diterapkan oleh pemerintah yang pertama adalah memainkan peran strategis
sebagai lokomotif perekonomian nasional karena kontribusinya yang sangat nyata,
diantaranya adanya ketersediaan pangan yang merata bagi masyarakat Indonesia.
Selanjutnya kegiatan ekspor dari pengadaan pangan dapat menyumbang PDB. untuk
merealisasikan swasembada beras, Dispertan mengembangkan sentra pertanian di
Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Timur dan Berau. Sedangkan Kutai Kartanegara
akan dikembangkan menjadi kawasan industri pertanian. Untuk itu, ujar dia,
dalam upaya pengembangan tersebut, Dispertan mendorong dan memacu percepatan
pembangunan pertanian di setiap daerah melalui pengembangan dan penerapan
teknologi pertanian, percetakan sawah, pemberian bantuan alat mesin pertanian
(alsintan), pupuk, maupun bibit hortikultura.
Kebijakan yang dapat
dikembangkan pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang terjadi terkait pangan
adalah dengan diterapkannya sistem minipadi. Sistem minipadi ialah sistem
penggabungan pertanian dan perikanan. Hal ini dapat meningkatkan dua sektor
sekaligus yang dapat membantu kesulitan pangan. Kutai kartanegara yang dialiri
Sungai Mahakam dapat menjadi tempat yang sesuai untuk mengembangkan metode ini.
Selanjutnya fokus dalam bidang industri jangan sampai menggusur lahan pertanian
yang hanya akan mengurangi jumlah produksi padi, apalagi dengan pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi di Indonesia. peran daerah seperti Kutai
Kartanegara dan Berau sebagai penghasil beras harus dioptimalkan agar ketahanan
pangan dapat berjalan lancar. Peran daerah yang berpotensi seperti Penajam
Paser Utara dapat dikembangkan meski juga banyak yang harus dibenahi terlebih
dahulu. Masalah jalur distribusi antar daerah yang seperti diketahui masih
banyak jalur yang tidak layak untuk dilalui dan menghambat pasokan juga harus
dibenahi. Pembangunan sarana transportasi dan sarana pendukung seperti
pelabuhan dan bandara dalam mendukung pengalokasian makanan pokok.
Akhirnya kebutuhan
manusia yang terus bertambah yang tidak diimbangi dengan kemampuan dalam
pengadaan bahan pokok akan membuat masalah besar bagi yang terlibat didalamnya.
Peran berbagai pihak dalam mempertahankan alur untuk mempertahankan kebutuhan
tersebut dan dalam menyelesaikan masalah yang berada didalamnya. Agar
selanjutnya dapat dikembangkan untuk
memajukan negara seperti pendapatan yang diperoleh darinya.
Daftar pustaka
ü
https://www.slideshare.net/fahars/kebijakan-pangan-dan-ketahanan-pangan-nasional
ü
https://kaltim.bps.go.id/
Komentar
Posting Komentar