Daya Tarik dan Perkembangan Industri Kopi di Samarinda


LKPE
Daya Tarik dan Perkembangan Industri Kopi di Samarinda



Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Adapun berbagai jenis kopi lainnya telah dimodifikasi. Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjagn yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi gelondong. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.

Indonesia menjadi negara terbesar ke-5 (lima) sebagai pengekspor kopi di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera hingga Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan Robusta dan 207 hektar perkebunan Arabika. Indonesia terkenal dengan rasa kopi nusantara yang berasal dari berbagai daerah seperti Kopi Luwak, Kopi Toraja, Kopi Lanang, Kopi Kintamani, Kopi Aceh Gayo, Kopi Wamena, Kopi Flores Bajawa, dan Kopi Jawa

Minat yang timbul atau muncul dari penikmat kopi itulah yang disebut dengan daya tarik kopi. Kopi merupakan salah satu produk pertanian terbesar yang ada di Indonesia. Banyak perkembangan atau inovasi terhadap kopi. Kopi dapat menghasilkan berbagai macam rasa, seperti rasa buah ataupun tanaman lainnya karena tanaman kopi dapat mencuri setiap rasa pada tanaman lainnya yang berada disekitarnya

Seiring dengan perkembangan zaman, kopi tidak hanya dinikmati bagi kalangan tua namun dari remaja hingga dewasa pun menyukainya. Untuk itu banyak sekali inovasi yang dilakukan untuk menghasilkan kopi terbaik.  Setiap inovasi kopi dilakukan penelitian dengan mencampurkan berbagai campuran agar menghasilkan cita rasa tersendiri yang khas dan dapat memiliki kesan tersendiri bagi para penikmatnya. Barista dapat melakukan interaksi dengan pelanggan untuk melakukan pendekatan secara personal tentang selera yang diinginkan dan memberikan kesan yang baik terhadap para penikmat kopi.

Banyak industri kopi yang berada di Samarinda. Untuk penghasilan yang didapat dari industri ini cukup lumayan, dikarenakan banyak masyarakat dari Samarinda yang menyukai kopi. Tidaklah sedikit modal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis di bidang ini, akan tetapi tidak akan menutup kemungkinan untuk dapat menghasilkan pendapatan yang cukup besar. Contohnya Starbuck, merupakan salah satu bisnis kopi yang memberikan gajih untuk baristanya berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5  juta per bulan dan belum termasuk tunjangan hingga bonus. Selain itu untuk sebuah coffeshop terkenal seperti J.Co Donut & Coffe memiliki omzet Rp 18 juta per hari. Bahkan untuk sebuah coffeshop yang baru satu tahun berjalan seperti Salmont Coffe dapat menghasilkan laba sekitar Rp 600 juta dalam kurun waktu satu tahun, namun biaya operasional yang dikeluarkan dalam waktu satu tahun pun tidaklah sedikit sekitar Rp 500 juta. Menurut salah satu owner Salmont Coffe walaupun belum mendapat bagian dividen atas usahanya namun beliau bersyukur dapat mensejahterakan seluruh baristanya.

Menjadi salah satu kekurangan bagi Samarinda adalah tidak memiliki lahan atau perkebunan kopi, untuk memenuhi kebutuhan kita membeli biji kopi dari daerah lain, oleh karena itu harga untuk menikmati secangkir kopi lumayan cukup mahal. Jika kita dapat melakukan penanaman biji kopi secara pribadi akan mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam industri kopi. Samarinda sudah memiliki ratusan kedai kopi, dikarenakan daya tarik kopi yang sangat luar biasa oleh karena itu pecinta kopi tidak akan meninggalkannya. Banyak mitos terkait minuman kopi salah satunya adalah minum kopi dapat menyebabkan penyakit maag. Namun hal tersebut adalah sebuah kesalahan persepsi. Minum kopi akan menimbulkan penyakit maag jika tidak diiringi dengan pola hidup yang sehat. Bahkan kopi dapat bermanfaat bagi olahragawan karena dapat memicu kerja jantung sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Kopi dapat menjadi Lifestyle atau gaya hidup. Memiliki penampilan yang menarik, sikap yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik akan menjadi nilai lebih dan memiliki kesan tersendiri bagi seorang barista. Bahkan untuk menyajikan sebuah kopi pun memiliki etika dan perlunya menjaga kebersihan sebuah bar. Dan bagi pecinta kopi, bisa menikmati secangkir kopi dan mendapatkan suasana yang nyaman bahkan dapat memiliki foto yang indah dan diposting di media sosial sudah menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat kita terutama remaja. 

Dari berbagai macam rasa yang dihasilkan kopi, masyarakat Samarinda cenderung lebih menyukai rasa kopi yang manis. Walaupun bagi pecinta kopi rasa asam dan aroma yang khas dari kopi adalah rasa yang nikmat namun sebagian besar masyarakat Samarinda tidak terlalu menyukainya. Disinilah peran seorang pengusaha di bidang industri kopi dapat menjual kopi sesuai dengan selera masyarakat terutama di Samarinda. 

Tentunya sebagai minuman yang menjadi populer dari kalangan remaja hingga dewasa, kopi memiliki daya tarik bagi pecinta kopi dan pengusaha. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk membuat usaha dibidang kopi akan tetapi dapat menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Walaupun banyaknya pesaing diindustri ini, jika kita bisa memberikan rasa kopi yang sesuai selera pelanggan, mampu berinovasi, dan memberikan pelayanan yang terbaik kita tidak akan pernah gulung tikar dalam usaha ini.



Kunjungi Kami di
Instagram: @lkpe_unmul
Twiter: @lkpe_unmul
Line: @htb7991v
Facebook: LKPE FEB UNMUL

Salam Intelektual, Muda, Berkarya

Komentar