Harga Minyak Dunia Anjlok, Indonesia Apa Kabar?

LKPE
Harga Minyak Dunia Anjlok, Indonesia Apa Kabar? 



Harga minyak dunia anjlok sebesar 2%, dari kisaran US$ 80 per barel saat ini sudah mendekati US$60 per barel, pernyataan ini dikeluarkan oleh Amerika Serikat pada Jum’at (8/02). Yang mana siklus penurunan harga ini sudah terjadi semenjak akhir 2018 yang dikarenakan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China karena mereka sama-sama memasok miinyak dari Venezuela. 
Penurunan minyak dunia juga berdampak bagi Indonesia, namun walaupun berdampak akan tetapi tidak signifikan, dan itu membuat penduduk Indonesia hingga saat ini tidak terlalu antusias menyambut turunnya harga minyak. Dikarenakan ketika harga bahan bakar minyak (BBM) naik, akan mendorong naiknya harga bahan pokok dan jasa lainnya, namun ketika bahan bakar minyak (BBM) turun, tidak adanya penurunan untuk harga bahan pokok dan jasa.
Dari penurunan harga minyak dunia ini juga dirasa tidak terlalu signifikan bagi mahasiswa, namun akan lebih terasa bagi pengusaha, misalnya saja usaha dibidang jasa transportasi. Bahan bakar merupakan biaya operasional bagi usaha tersebut, ketika turunnya harga minyak maka akan mengurangi biaya operasional dan menaikkan laba usaha tersebut. Selain itu, anjloknya minyak dunia ini akan berpengaruh pada perekonomian secara makro. Harga minyak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks saham (IHSG). Sehingga dengan turunnya minyak dunia maka akan turun pula harga saham, terutama saham PT Pertamina (Persero). Namun anjloknya harga minyak dunia saat ini  tidak terlalu berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia, karena dengan turunnya harga minyak, akan menurunkan biaya impor yang kita keluarkan dalam jumlah besar selama ini, walaupun tidak terlalu signifikan akan tetapi dapat menambah pendapatan Indonesia dalam hal pajak.
Seiring dengan turunnya minyak dunia,  adanya penyesuaian terahadap harga bahan bakar untuk pesawat (avtur). Naiknya harga avtur berpengaruh pada jalur ekspedisi. Contohnya saja perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik (JNE), reaksi yang dilakukan JNE terhadap naiknya harga avtur ini adalah menaikkan harga atau biaya pengiriman barang, JNE pun melakukan pendekatan-pendekatan dengan pelangganya demi memastikan tidak akan kehilangan pelanggan-pelanggannya.
Dapat disimpulkan dengan anjloknya minyak dunia lebih berpengaruh terhadap makroekonomi, lebih berpengaruh secara luas terhadap keuangan negara khususnya Indonesia. Neraca perdagangan menjadi surplus, akibat kurangnya biaya impor yang dikeluarkan. Meskipun harga minyak dunia turun saat ini tetapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap rakyat menengah kebawah. Seharusnya pemerintah lebih bijak dalam penetapan harga bahan bakar, agar semua masyarakat dapat merasakan pengaruhnya, dan akan menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli saham sebagai alternatif investasi, karena fluktuatifnya harga minyak dunia akan menjadi probabilitas ketika naiknya harga minyak dunia di masa yang akan datang.


Kunjungi Kami di
Instagram: @lkpe_unmul
Twiter: @lkpe_unmul
Line: @htb7991v
Facebook: LKPE FEB UNMUL

Salam Intelektual, Muda, Berkarya

Komentar