Karya : Intan Indah Sari
Sinta adalah salah satu dari beberapa orang yang mengikuti sanggar tari apaupunyaat. Sanggar tari apaupunyaat memang terkenal di daerah ini. Sinta dan teman teman sudah tampil di beberapa acara untuk menampilkan tarian khas Kalimantan itu. Sinta dan teman teman kerap tampil di berbagai acara dan telah mengikuti banyak perlombaan. Sinta juga mengikuti ekstrakulikuler tari tradisional di sekolahnya, Sinta sangat lihai dalam menari, setiap orang yang melihatnya akan terhibur dengan tarian tarian khas Kalimantan itu. Hari libur adalah hari yang paling ditunggu tunggu oleh para pelajar, hari libur itu juga sinta memanfaatkan waktu luangnya untuk pergi ke sanggar tari apaupunyaat untuk berlatih menari, setelah selesai berlatih, sinta memutuskan untuk berkumpul dengan teman temannya yaitu Sepiya dan Maya. Sinta, Maya, dan Sepiya memiliki hobi yang berbeda, mereka berkumpul di suatu rumah makan, sambil menunggu pesanan datang, terjadi obrolan menarik diantara mereka bertiga.
“tau nggak sih? Film anime anime jepang itu bagus bagus banget tau? Aku jadi ingin memakai pakaian jepang ala ala anime gitu” celoteh Maya.
“Bagusan juga pakaian pakaian ala korea gitu “ Celoteh sepiya.
“ih fokus kalian ke Negara Negara luar sih Makanya dibutakan sama yang lain.” Saut Sinta.
Sepiya dan Maya menertawakan tanggapan sinta.
“kamu sadar gak sin, budaya korea tu keren keren banget apalagi style oppa oppa disana” keren lah pokoknya, budaya indonesia kalah saing tuh sama Negara Negara tetangga” ujar Sepiya.
“iya nih sin kamu gak bosen apa nari nari tradisional gitu, main alat musik tradisional gitu lah, sekarang udah zaman modern sin, gak zaman kali yang berbau tradisional gitu” saut Maya.
Tak selang lama, makanan yang mereka pesan pun datang dan tertata rapi di meja mereka.
Bebarapa minggu kemudian, Sinta dan kawan kawan sanggar tari apaupunyaat mendapat undangan dari pak gubernur untuk menampilkan tarian khas Kalimantan di kapal wisata pesut etam, sinta pun menyampaikan kabar baik ini kepada teman temannya di sanggar tari, sinta juga tak lupa menyampaikan kabar baik ini kepada Sepiya dan maya. Berharap Sepiya dan Maya untuk datang melihat sinta menari dikapal pesut etam.
Hingga hari itu datang, dimana sinta dan kawan kawan sanggar tari menampilkan tarian khas Kalimantan itu di atas kapal pesut etam. Sepiya dan Maya pun datang untuk melihat penampilan sinta menari tarian khas kalimantan di kapal itu, setelah selesai menampilkan beberapa tarian khas Kalimantan, Sinta mengajak Sepiya dan Maya untuk duduk di tepian sungai Mahakam, sinta merencanakan bahwa Hari Minggu Nanti ia berencana unuk mengajak Sepiya dan Maya mengunjungi beberapa tempat wisata di Samarinda.
“Sepiya,Maya gimana kalau hari minggu nanti kita pergi ke beberapa tempat wisata dikota ini?” Tanya Sinta.
“rencana nya mau kemana aja nih sin?” Tanya Sepiya.
“iya nih, emangnya di kota ini banyak ya tempat wisatanya? Emang tempat wisatanya sekeren di Negara Jepang gitu?’ Saut Maya.
Di hari pertama Sinta memutuskan untuk pergi ke Air Terjun Berambai, selanjutnya ia akan mengajak Sepiya dan Maya pergi Ke rumah Ulin Arya, tujuan selanjutnya ia akan mengajak Sepiya dan Maya ke desa Budaya Pampang, tujuan selanjutnya Sinta akan mengajak mereka ke Kampung tenun Samarinda, dan tujuan terakhir mereka adalah Taman Salma Shofa Samarinda. Sepiya dan Maya menyetujui rencana Sinta, dan mereka akan pergi di hari Minggu.
Hingga hari Minggu pun datang, hari pertama mereka pergi ke Air Terjun Berambai, yang berlokasi di Jalan Batu Besaung Samarinda, Air terjun ini sangat mengagumkan, suasana disini sangat sejuk, dan ada beberapa spot foto, suasana disini mampu membuat Sepiya dan Maya terkagum, yang awalnya mereka hanya dibutakan oleh budaya luar, kini mereka melihat kagum budaya di daerah mereka sendiri, setelah asik menikmati suasana di Air terjun berambai dan mengabadikan foto ditempat itu, selanjutnya sinta mengajak mereka ke Rumah Ulin Arya, Rumah ulin arya merupakan tempat wisata di Kota Samarinda yang instragamable, Rumah Ulin Arya memiliki Konsep menarik bahkan bisa disebut sebagai salah satu pelopor wahana yang menawarkan 2 wahana dalam 1 tempat, tidak kalah menariknya bukan dengan tempat wisata yang ada di jepang dan di korea, Tujuan selanjutnya Sinta mengajak Sepiya dan Maya ke tempat wisata Desa Budaya Pampang, Desa Budaya Pampang merupakan pemukiman dayak yang melestarikan budaya asli Borneo, Kalimantan Timur. Di mana masyarakat Apokayan dan Kenyah sebagai sub-suku dayak tinggal di sekitar rumah Lamin yang merupakan arsitektur tradisional untuk berbagai kegiatan budaya asli, karena mereka pergi di hari Minggu, bertepatan sekali di rumah lamin itu sedang mengadakan tarian dayak khas Kalimantan, dimana Sepiya dan Maya kembali dibuat kagum oleh budaya mereka sendiri.
“wah gak kalah bagus ya tarian khas Kalimantan dengan tarian korea” ucap Sepiya.
“apa aku bilang, budaya kita gak kalah bagus dan menarik kan dengan budaya luar” saut Sinta.
Selanjutnya Sinta mengajak Sepiya dan Maya pergi Ke Kampung Tenun Samarinda. Kampung Tenun Samarinda merupakan sentra pengerajin sarung Samarinda, berlokasi di Samarinda Sebrang, tepatnya di gang pertenunan dengan deretan rumah panggung yang di bangun di area bekas rawa dan pinggir sungai Mahakam. Tempat wisata ini dapat di kategorikan menjadi 2 kategori, yaitu wisata dan budaya, karena bukan hanya banyak yang menyediakan sarung yang nan indah ini, namun ini juga disebut sebagai tempat wisataa karena kerajinan ini mendapat perhatian banyak orang, menjadikanya tempat wisata yang harus dijaga kelestariannya, tidak hanya masyarakat yang harus berperan penting dalam pelestarian sarung samarinda ini.
Sepiya, Sinta dan maya juga belajar membuat menenun sarung Samarinda di tempat wisata kampung tenun ini, banyak pengalaman dan pengetahuan yang mereka dapatkan di tempat wisata ini.
Selanjutnya tujuan terakhir mereka adalah Taman Salma Shofa Samarinda, Wisata Kolam Renang dan Taman Rekreasi Salma Shofa berada di kawasan Gajah Mada, Bugis, Kota Samarinda. Ini menjadi destinasi rekreasi yang mengasyikkan bagi keluarga maupun dengan teman teman .Adanya beberapa kolam renang yang jernih dan wahana airnya membuat anak-anak dan keluarga sangat menyukainya. Terlebih lagi, tempat rekreasi ini juga menghadirkan pesona tamannya yang indah.Sehingga, para pengunjung bisa sekedar berenang maupun jalan-jalan di area taman rekreasi. Adanya ruang serba guna di kawasan taman ini bisa menjadi pilihan untuk mengadakan acara tertentu dengan nuansa alam. Ditempat wisata ini juga terdapat galeri foto yang didalamnya ada beberapa barang barang unik dan tempat wisata ini menyediakan baju ala tradisonal yang bisa kita gunakan untuk berfoto. Sinta, Maya, dan Sepiya pun memakai baju ala tradisonal itu dan mengabadikan foto mereka dalam galeri itu.
“wah kostum kostum ini gak kalah bagus ya sama kostum kostum ala jepang itu” ucap Maya.
“apa aku bilang gak kalah bagus kan tempat wisata dan budaya di daerah kita sendiri dengan wisata dan budaya luar”
Bercerita mengenai budaya, tentunya setiap kelompok maupun individu memilikinya. Kata orang suatu kebudayaan tidak hanya menjurus bahwa kita harus menjaga atau mempertahankannya saja, melainkan berusaha memajukan dan menghargai karena kebudayaan adalah barang yang dapat tumbuh lalu bisa hilang dan juga bisa maju.
Dari sini Sepiya dan Maya percaya bahwa budaya tidak pernah berakhir, selalu ada yang baru, selalu ada bentuk kesenian yang baru, gerak tari, lagu, lukisan. Budaya adalah kisah tanpa akhir. Sebuah budaya bangsa tinggal di hati dan di dalam jiwa rakyatnya.
Komentar
Posting Komentar